Selasa, 16 Juni 2015

Tugas ke 4 Kesehatan Mental




Amiirah Nahdah K
10513792
2PA13
Tugas ke 4

1.  Pekerjaan dan Waktu Luang
Definisi
Nilai pekerjaan adalah bahwa nilai dari apa yang kita kerjakan sebenarnya sangat bergantung kepada cara berpikir kita terhadap pekerjaan itu. Sekecil apapun pekerjaan yang kita lakukan, jika kita memahami bahwa pekerjaan itu adalah bagian dari sebuah perencanaan besar, atau bahwa pekerjaan itu adalah proses menuju terwujudnya sesuatu yang besar, maka tidak akan ada lagi perasaan kecil dalam hati kita ketika mengerjakan pekerjaan itu

A.     Menjelaskan tentang kepuasan kerja dan penyesuaian diri dalam pekerjaan
Banyak karyawan yang tidak mampu mencapai kepuasan dalam bekerja, hal ini disebabkan karena ketidak-mampuannya dalam menyesuaikan diri di lingkungan kerjanya. Kemampuan penyesuaian diri individu terhadap pekerjaannya diindikasikan oleh kepuasan dan kesuksesan.
Terdapat beberapa pengalaman di tempat kerja bahwa karyawan keluar atau mengundurkan diri dari pekerjaannya karena merasa tidak diterima oleh rekan kerjanya, tidak cocok dengan atasan tidak sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan kerjanya. Dapat dikatakan bahwa karyawan memiliki masalah dalam penyesuaian diri yaitu kemampuan seseorang dalam mereaksi rangsangan dari dalam dirinya sendiri maupun situasi yang berasal dari luar atau lingkungannya.
Seorang karyawan yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan rekan kerja, atasan dan kondisi serta lingkungan kerjanya dapat berdampak pada pekerjaan yang dilakukan. Hal ini akan membuat karyawan merasa bahwa pekerjaan yang dihadapinya tidak menyenangkan dan tidak memberikan kepuasan kerja. dapat diketahui bahwa seorang karyawan perlu memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri, supaya dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan sebaik-baiknya sehingga kepuasan kerja juga dapat lebih dirasakan. Untuk itu diperlukan kerjasama dari masing-masing karyawan, atasan dan konselor perusahaan serta manajemen perusahaan untuk menciptakan situasi dan kondisi serta lingkungan kerja yang nyaman

Definisi Waktu Luang
     Waktu luang dapat didefinisikan sebagai terlepas dari segala tekanan, adanya kesempatan untuk memilih (opportunity to choose), waktu yang tersisa usai kerja (time left over after work)” (Definisi waktu luang, 2011, para.1). Dengan demikian, waktu luang adalah keadaan di mana seseorang dapat melakukan segala hal yang dikehendaki tanpa adanya paksaan. Waktu luang adalah waktu setelah seseorang melakukan pekerjaan  atau kewajibannya.
   Torkildsent dikutip dalam Anggoa mengatakan bahwa ada tiga jenis bentuk definisi yaitu (a) waktu luang sebagai waktu, (b) waktu luang sebagai aktivitas, (c) waktu luang sebagai suasana hati dan mental, (d) waktu luang sebagi sesuatu yang memiliki arti luas, dan (e) waktu luang sebagai cara untuk hidup.
     Pertama, waktu luang sebagai waktu yaitu waktu yang dimiliki atau waktu senggang untuk melakukan sesuatu yang diinginkan dan bernilai positif. Kedua, waktu luang sebagai aktivitas berarti kita mengisi waktu senggang dengan melakukan aktivitas. Ketiga, waktu luang sebagai suasana hati dan mental juga erat kaitanannya dengan keagamaan, liburan, akhir pecan, dll. Keempat, waktu yang memiliki arti luas berarti kita memanfaatkan waktu luang untuk diri sendiri. Contohnya, merelaksasikan diri sendiri, mengembangkan diri, dan memberi kesempatan diri kita untuk memanjakan diri sendiri. Kelima, waktu luang sebagi cara untuk hidup, maksudnya adalah adanya waktu luang dapat mempengaruhi hidup seseorang. Mengisi suatu hal yang menyenangkan dapat membuatnya menjadi menikmati hidup ("Definisi Waktu Luang," 2011, para. 1). 

Pemanfaatan Waktu Luang
Bagi orang yang memiliki aktivitas padat, waktu luang sangatlah berharga. Mereka sangat memanfaatkan waktu luang jika mereka memiliknya. Menurut Ochtaviany (2011):
Definisi pengisian waktu luang adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan bebas tanpa bayaran, dan kegiatan ini memberikan kepuasan kepad pelakunya yang dilakukan selama waktu-waktu yang dapat disisakan dari memenuhi kebutuhan penghidupan dan pemeliharaan hidup, tuntutan sosial maupun tuntutan lembaga lain (para.1).
Banyak cara yang dapat digunakan untuk memanfaatkan waktu luang, untuk meningkatkan kesehatan, meningkatkan kecerdasan, ataupun memanjakan diri. 

2.  Self- Directed Changes
A.     Bagaimana cara meningkatkan kontrol diri
Dalam meningkatkan  kontrol-diri, beberapa ahli menganggap bahwa pada usia remaja kontrol-diri sudah mencapai akhir perkembangan, penelitian membuktikan bahwa kontrol-diri yang rendah pada masa remaja berhubungan dengan kontrol-diri yang rendah pula pada masa dewasa.
Seperti yang dilaporkan oleh Fujita dkk,kontrol-diri dapat ditingkatkan melalui beberapa cara berfikir yang saling berhubungan :
a.        Global Processing, mencoba fokus pada gambaran besar dari tujuan hidup atau cita-cita kita, sehingga setiap kegiatan atau tindakan kita dilihat sebagai bagian dari pencapaian tujuan akhir.

b.      Abstrac listening, mencoba menolak detil-detil dalam situasi khusus untuk membawa kita berfikir bagaimana tindakan kita sesuai dengan rencana kerja kita secara keseluruhan. Contohnya : seseorang mungkin harus mengurangi berfikir tentang detil-detil beratnya latihan fisik tetapi mencoba untuk fokus pada gambaran fisik yang ideal yang akan dicapai bila dia tetap menjalankan latihan dengan baik.


c.    High-level categorization, berfikir tentang konsep tingkat tinggi daripada keadaan yang khusus atau sesaat. Katagorisasi tugas dapat membantu kita untuk mengatur fokus dan mencapai disiplin-diri yang lebih besar.
Beberapa hal diatas dapat diterapkan pada banyak situasi dimana pada saat itu dibutuhkan kontrol-diri.

Sumber:
Definisi waktu luang. (2011). Diunduh dari http ://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2183259-definisi-waktu-luang/.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar