Amiirah Nahdah K
10513792
2PA13
Tugas ke 4
1. Pekerjaan dan Waktu Luang
Definisi
Nilai
pekerjaan adalah bahwa nilai dari apa yang kita kerjakan sebenarnya sangat
bergantung kepada cara berpikir kita terhadap pekerjaan itu. Sekecil apapun
pekerjaan yang kita lakukan, jika kita memahami bahwa pekerjaan itu adalah
bagian dari sebuah perencanaan besar, atau bahwa pekerjaan itu adalah proses
menuju terwujudnya sesuatu yang besar, maka tidak akan ada lagi perasaan kecil
dalam hati kita ketika mengerjakan pekerjaan itu
A.
Menjelaskan tentang kepuasan kerja dan penyesuaian diri dalam pekerjaan
Banyak
karyawan yang tidak mampu mencapai kepuasan dalam bekerja, hal ini disebabkan
karena ketidak-mampuannya dalam menyesuaikan diri di lingkungan kerjanya.
Kemampuan penyesuaian diri individu terhadap pekerjaannya diindikasikan oleh
kepuasan dan kesuksesan.
Terdapat
beberapa pengalaman di tempat kerja bahwa karyawan keluar atau mengundurkan
diri dari pekerjaannya karena merasa tidak diterima oleh rekan kerjanya, tidak
cocok dengan atasan tidak sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan
kerjanya. Dapat dikatakan bahwa karyawan memiliki masalah dalam penyesuaian
diri yaitu kemampuan seseorang dalam mereaksi rangsangan dari dalam dirinya
sendiri maupun situasi yang berasal dari luar atau lingkungannya.
Seorang
karyawan yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan rekan kerja, atasan dan
kondisi serta lingkungan kerjanya dapat berdampak pada pekerjaan yang
dilakukan. Hal ini akan membuat karyawan merasa bahwa pekerjaan yang
dihadapinya tidak menyenangkan dan tidak memberikan kepuasan kerja. dapat
diketahui bahwa seorang karyawan perlu memiliki kemampuan untuk menyesuaikan
diri, supaya dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan sebaik-baiknya
sehingga kepuasan kerja juga dapat lebih dirasakan. Untuk itu diperlukan
kerjasama dari masing-masing karyawan, atasan dan konselor perusahaan serta
manajemen perusahaan untuk menciptakan situasi dan kondisi serta lingkungan
kerja yang nyaman
Definisi
Waktu Luang
“Waktu
luang dapat didefinisikan sebagai terlepas dari segala tekanan, adanya
kesempatan untuk memilih (opportunity to choose), waktu yang tersisa usai kerja
(time left over after work)” (Definisi waktu luang, 2011, para.1). Dengan
demikian, waktu luang adalah keadaan di mana seseorang dapat melakukan segala
hal yang dikehendaki tanpa adanya paksaan. Waktu luang adalah waktu setelah
seseorang melakukan pekerjaan atau
kewajibannya.
Torkildsent dikutip dalam Anggoa mengatakan
bahwa ada tiga jenis bentuk definisi yaitu (a) waktu luang sebagai waktu, (b)
waktu luang sebagai aktivitas, (c) waktu luang sebagai suasana hati dan mental,
(d) waktu luang sebagi sesuatu yang memiliki arti luas, dan (e) waktu luang
sebagai cara untuk hidup.
Pertama, waktu luang sebagai waktu yaitu
waktu yang dimiliki atau waktu senggang untuk melakukan sesuatu yang diinginkan
dan bernilai positif. Kedua, waktu luang sebagai aktivitas berarti kita mengisi
waktu senggang dengan melakukan aktivitas. Ketiga, waktu luang sebagai suasana
hati dan mental juga erat kaitanannya dengan keagamaan, liburan, akhir pecan,
dll. Keempat, waktu yang memiliki arti luas berarti kita memanfaatkan waktu
luang untuk diri sendiri. Contohnya, merelaksasikan diri sendiri, mengembangkan
diri, dan memberi kesempatan diri kita untuk memanjakan diri sendiri. Kelima,
waktu luang sebagi cara untuk hidup, maksudnya adalah adanya waktu luang dapat
mempengaruhi hidup seseorang. Mengisi suatu hal yang menyenangkan dapat
membuatnya menjadi menikmati hidup ("Definisi Waktu Luang," 2011,
para. 1).
Pemanfaatan
Waktu Luang
Bagi
orang yang memiliki aktivitas padat, waktu luang sangatlah berharga. Mereka
sangat memanfaatkan waktu luang jika mereka memiliknya. Menurut Ochtaviany
(2011):
Definisi
pengisian waktu luang adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan bebas tanpa
bayaran, dan kegiatan ini memberikan kepuasan kepad pelakunya yang dilakukan
selama waktu-waktu yang dapat disisakan dari memenuhi kebutuhan penghidupan dan
pemeliharaan hidup, tuntutan sosial maupun tuntutan lembaga lain (para.1).
Banyak
cara yang dapat digunakan untuk memanfaatkan waktu luang, untuk meningkatkan
kesehatan, meningkatkan kecerdasan, ataupun memanjakan diri.
2.
Self- Directed Changes
A.
Bagaimana
cara meningkatkan kontrol diri
Dalam
meningkatkan kontrol-diri, beberapa ahli menganggap bahwa pada usia
remaja kontrol-diri sudah mencapai akhir perkembangan, penelitian membuktikan
bahwa kontrol-diri yang rendah pada masa remaja berhubungan dengan kontrol-diri
yang rendah pula pada masa dewasa.
Seperti
yang dilaporkan oleh Fujita dkk,kontrol-diri dapat ditingkatkan melalui
beberapa cara berfikir yang saling berhubungan :
a.
Global Processing, mencoba fokus pada gambaran
besar dari tujuan hidup atau cita-cita kita, sehingga setiap kegiatan atau
tindakan kita dilihat sebagai bagian dari pencapaian tujuan akhir.
b.
Abstrac
listening, mencoba menolak detil-detil dalam situasi khusus untuk membawa kita
berfikir bagaimana tindakan kita sesuai dengan rencana kerja kita secara
keseluruhan. Contohnya : seseorang mungkin harus mengurangi berfikir tentang
detil-detil beratnya latihan fisik tetapi mencoba untuk fokus pada gambaran
fisik yang ideal yang akan dicapai bila dia tetap menjalankan latihan dengan
baik.
c.
High-level
categorization, berfikir tentang konsep tingkat tinggi daripada keadaan yang
khusus atau sesaat. Katagorisasi tugas dapat membantu kita untuk mengatur fokus
dan mencapai disiplin-diri yang lebih besar.
Beberapa hal diatas dapat diterapkan
pada banyak situasi dimana pada saat itu dibutuhkan kontrol-diri.
Sumber:
Definisi waktu
luang. (2011). Diunduh dari http
://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2183259-definisi-waktu-luang/.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar